KONTRADIKSI
TERHADAP NARKOBA
Meningkatnya jumlah penyalahguna
narkoba dari tahun ke tahun tentunya tidak bisa dianggap masalah yang ringan,
tetapi perlu dianggap serius agar penanggulangannya juga bisa dilakukan secara
serius.
Secara umum diakui bahwa permasalahan penyalahgunaan narkoba
di Indonesia sangatlah kompleks, baik dilihat dari penyebabnya maupun
penanganannya. Bila dilihat dari penyebab terjadinya, penyalahgunaan narkoba
disebabkan oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor –
faktor tersebut antara lain faktor letak geografi Indonesia, faktor ekonomi,
faktor kemudahan memperoleh obat, faktor keluarga dan masyarakat, faktor
kepribadian serta faktor fisik dari individu yang menyalahgunakannya.
Dari faktor ekonomi, keuntungan yang
berlipat dari bisnis narkoba menyebabkan semakin maraknya bisnis ini di negeri
kita. Dalam satu hari seorang pengedar bisa mendapatkan uang yang sangat banyak
karena harga narkoba itu mahal. Satu pil ekstasi saja harganya 40.000 rupiah.
Disamping faktor keuntungan, faktor sulitnya mendapatkan pekerjaan dan gaya
hidup yang serba konsumtif juga merupakan faktor penyebab yang mendorong
seseorang menjadi pengedar narkoba.
Faktor keluarga juga turut berperan
dalam maraknya penyalahgunaan narkoba. Zaman sekarang, akibat tuntutan
kebutuhan hidup, kedua orang tua harus membanting tulang untuk memenuhi segala
kebutuhan keluarga. Karena kesibukannya, orang tua terkadang tidak punya waktu
untuk berkomunikasi dengan anak – anaknya. Dampaknya anak merasa tidak
diperhatikan sehingga mereka mencari orang lain diluar rumah yang mau
memperhatikan mereka, dan membentuk nilai – nilai sendiri dengan mengkaitkan
dirinya dengan cara menggunakan narkoba (Kusumanto dan Saifun,1975 dalam
Yongky, 2003). Hal tersebut juga didukung oleh Hawari (2002) yang menyatakan
bahwa alasan remaja menyalahgunakan narkoba adalah karena kehidupan keluarga
yang tidak harmonis, orang tua yang terlalu sibuk dan untuk lari dari masalah
yang sedang dihadapi.
Kurangnya contoh teladan dari orang
tua dan kurangnya penanaman disiplin di rumah membuat anak – anak cenderung
bebas melakukan apa saja. Dengan kondisinya yang serba ingin tahu membuat
remaja akhirnya juga terjerumus kepada penyalahgunaan narkoba.
Faktor lain yang juga menjadi
penyebab banyaknya penyalahguna narkoba adalah masyarakat. Akibat trend
kehidupan yang cenderung individualistis, saat ini kepedulian diantara anggota
masyarakat terhadap anggota masyarakat lainnya menjadi sangat berkurang. Dulu,
bila ada anak tetangga yang bersikap kurang sopan atau berbuat salah, tetangga
berusaha menegur. Tapi sekarang hal itu sudah tidak terjadi lagi karena pertama
merasa bahwa itu bukan anak saya, kedua karena takut orang tua si anak malah
marah kalau anaknya ditegur. Budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat juga
sangat besar pengaruhnya. Budaya ini terbentuk karena adanya publik figur yang
memberikan contoh. Misalnya, saat ini di kalangan remaja tertentu
menyalahgunakan narkoba menjadi kebanggaan karena artis idola mereka juga
menggunakan narkoba.