THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 06 Juni 2014

KONTRADIKSI TERHADAP NARKOBA



KONTRADIKSI TERHADAP NARKOBA

Meningkatnya jumlah penyalahguna narkoba dari tahun ke tahun tentunya tidak bisa dianggap masalah yang ringan, tetapi perlu dianggap serius agar penanggulangannya juga bisa dilakukan secara serius.
Secara umum diakui bahwa permasalahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia sangatlah kompleks, baik dilihat dari penyebabnya maupun penanganannya. Bila dilihat dari penyebab terjadinya, penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor – faktor tersebut antara lain faktor letak geografi Indonesia, faktor ekonomi, faktor kemudahan memperoleh obat, faktor keluarga dan masyarakat, faktor kepribadian serta faktor fisik dari individu yang menyalahgunakannya.
Dari faktor ekonomi, keuntungan yang berlipat dari bisnis narkoba menyebabkan semakin maraknya bisnis ini di negeri kita. Dalam satu hari seorang pengedar bisa mendapatkan uang yang sangat banyak karena harga narkoba itu mahal. Satu pil ekstasi saja harganya 40.000 rupiah. Disamping faktor keuntungan, faktor sulitnya mendapatkan pekerjaan dan gaya hidup yang serba konsumtif juga merupakan faktor penyebab yang mendorong seseorang menjadi pengedar narkoba.
Faktor keluarga juga turut berperan dalam maraknya penyalahgunaan narkoba. Zaman sekarang, akibat tuntutan kebutuhan hidup, kedua orang tua harus membanting tulang untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga. Karena kesibukannya, orang tua terkadang tidak punya waktu untuk berkomunikasi dengan anak – anaknya. Dampaknya anak merasa tidak diperhatikan sehingga mereka mencari orang lain diluar rumah yang mau memperhatikan mereka, dan membentuk nilai – nilai sendiri dengan mengkaitkan dirinya dengan cara menggunakan narkoba (Kusumanto dan Saifun,1975 dalam Yongky, 2003). Hal tersebut juga didukung oleh Hawari (2002) yang menyatakan bahwa alasan remaja menyalahgunakan narkoba adalah karena kehidupan keluarga yang tidak harmonis, orang tua yang terlalu sibuk dan untuk lari dari masalah yang sedang dihadapi.
Kurangnya contoh teladan dari orang tua dan kurangnya penanaman disiplin di rumah membuat anak – anak cenderung bebas melakukan apa saja. Dengan kondisinya yang serba ingin tahu membuat remaja akhirnya juga terjerumus kepada penyalahgunaan narkoba.
Faktor lain yang juga menjadi penyebab banyaknya penyalahguna narkoba adalah masyarakat. Akibat trend kehidupan yang cenderung individualistis, saat ini kepedulian diantara anggota masyarakat terhadap anggota masyarakat lainnya menjadi sangat berkurang. Dulu, bila ada anak tetangga yang bersikap kurang sopan atau berbuat salah, tetangga berusaha menegur. Tapi sekarang hal itu sudah tidak terjadi lagi karena pertama merasa bahwa itu bukan anak saya, kedua karena takut orang tua si anak malah marah kalau anaknya ditegur. Budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat juga sangat besar pengaruhnya. Budaya ini terbentuk karena adanya publik figur yang memberikan contoh. Misalnya, saat ini di kalangan remaja tertentu menyalahgunakan narkoba menjadi kebanggaan karena artis idola mereka juga menggunakan narkoba. 

PEDOPIL




PEDHOPIL

Untuk tugas ini saya diberi tugas untuk membahas pendapat saya tentang pedjopil dan memberikan solusi untuk memberikan pencerahan. Untuk pendapat saya tentang pedophile ini adalah suatu penyakit yang sangat aneh, saya juga baru mengerti. Pedopil ini adalah hawa nafsu yang berlebihan kepada sesame lawan jenis tapi tidak untuk seumuran melainkan dibawah umur korban korbannya. Yaitu anak kecil yang berumur sekitar 5-10 tahun. hawa nafsu yang berlrbihan ini kepada anak kecil disebut pedhopil. Saya gatau kenapa ada penyakit seperti ini di Indonesia. Mungkin si penderita tidak bisa mendapatkan kepuasan kepada sesame umur, jadi mereka melihat anak kecil untuk memuaskan hawa nafsu si penderita. Sudah banyak kasus tentang pedopil ini. Sekitar 200 anak dibawah umur sudah menjadi korban si penderita. kita sebagai orang sekitar harus waspada juga terhadap penyakit ini, jangan sampai mencontohkan hal hal seperti ini. Sangat tidak patut docontoh dan tidak ada gunanya. Hanya mencari kepuasan semata saja dan mendapatkan dosa besar karna sudah melakukan itu.
Tidak ada hal positif untuk penyakit ini. Kita sebagian besar hanya bisa waspada terhadap kasus ini dan berhati hati. Pencegahan untuk hal ini adalah kita tidak boleh mempercayai dengan orang lain, harus menjaga anak anak juga lebih aman dan tegas. Kita juga harus tegas kepada orang orang yang mulai mencurigakan dan sudah mulai kurang ajar kepada kita. Seharusnya pemerintah mentidak lanjuti untuk hal ini. Tanggap sevara tegas dan cekatan, biar tidak adanya korban korban lagi. Hukuman yang pantas untuk pelaku adalah penjara dan di siksa seberat mungkin. Penyakit ini mungkin bisa dihilangkan dari diri sipenderita, yaitu dengan cara mengajak si penderita melakukan hal hal positif dan selalu mengobrol yang bermanfaat dan berpositif. Bisa kita melakukan perubahan dalam hal ini. Jika kita bisa berhati hati lagi terhadap lingkungan sekitar dan orang lain yang disekitar kita. Itu bisa menjauhkan kasus ini terhadap kita dan anak anak kecil yang tidak tau apa apa. Sekian tugas dari saya. Terma kasih.