BAB III
GAMBARAN KAWASAN DAN CAGAR BUDAYA
Pemerintah kota
Bogor, Jawa Barat seakan terus memperbaiki infrastrukturnya.
Baru-baru ini, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meresmikan jalur pedestrian
Kebun Raya Bogor atau jalur pejalan kaki di kawasan Kebun Raya Bogor.
Sekilas tentang Pedestrian Kebun Raya Bogor Pedestrian Kebun Raya Bogor baru
diresmikan tanggal 15 Januari 2017. Kehadiran infrastruktur trotoar seputar
Kebun Raya dan Istana Bogor ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan
wisatawan untuk datang ke kota hujan.Respons
yang Menyelimuti Pedestrian Kebun Raya Bogor
Kehadiran
Pedestrian Kebun Raya Bogor tak hanya
menuai respons positif, namun ada juga beberapa respons negatif mengenai
kurangnya kenyamanan fasilitas publik ini. Respons negatif datang dari beberapa
masyarakat yang menganggap jika beberapa titik di jalur pedestrian ini masih terhalang
tiang rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan umum, pelican crossing, dan hydrant atau
pipa pemadam kebakaran hingga pohon.
Tak hanya itu,
minimnya zebra cross dan jembatan penyeberangan orang (JPO)
juga menjadi respons negatif selanjutnya. Meskipun respons negatif tetap menyelimuti jalur
Pedestrian Kebun Raya Bogor ini, namun kamu tak boleh lupa manfaat yang coba
diusung pemerintah kota
Bogor. Trotoar yang berada di pusat kota yang mengelilingi istana
dan kebun raya ini punya manfaat yang jelas baik dan positif, seperti sebagai
sarana untuk lari, jogging, bersepeda,
serta aktivitas olahraga lainnya.
Gambar
3.1 Jalur Pedestrian Kawasan Kebun Raya Bogor
3.1
Kawasan Arsitektur Kebun Raya Bogor
Kebun
Raya Bogor adalah landmark kota Bogor, tepat berada ditengah – tengah kota
Bogor dengan dikelilingi oleh bangunan – bangunan bersejarah, bangunan modern
atau bangunan komersial, diantaranya adalah :
1.
Sekolah
Regina Pacis
2.
Gereja Katedral Bogor
3.
Kantor Pos Juanda
4.
Hotel Salak Bogor
5.
Lapangan Sempur
6.
Museum Zoologi
Gambar
3.2 Map Kota Bogor (Kebun Raya)
3.2
Elemen Arsitektural Dalam Bangunan Kebun Raya Bogor
Ada
beberapa bangunan yang sejak jaman belanda sudah ada atau peninggalan jaman
belanda, contohnya adalah
1.
Sekolah
Regina Pacis
Gambar
3.3 Sekolah Regina Pacis
Sumber : http://hellobogor.com
Sekolah Regina Pacis Bogor merupakan sekolah yang didirikan
pada bulan Juli 1955 di
dalam lingkup Keuskupan Bogor. Beralamat di Jl. Ir. H. Juanda no 2, Bogor, Bangunan ini
ditandai dengan fasad dan bentukan bangunan bergaya pra sejarah seperti di jaman
belanda.
2.
Gereja
Katedral Bogor
Gambar
3.4 Gereja Katedral Bogor
Sumber : http://hellobogor.com
Gereja Katedral yang
berlokasi di Jalan Kapten Muslihat, di pertigaan pangkal jalan
sebelum Taman topi dan di samping bangunan SMP/SMA 1 Bogor
dibangun 1896. Sedangkan Gereja Zebaoth yang juga populer disebut “gereja ayam”
karena patung ayam di puncak menaranya ini dibangun tahun 1920
dan pada tahun 1948 dialihkan ke Sinode GPIB dari kepengurusan
Belanda.
3.
Kantor
Pos Juanda
Gambar
3.5 Kantor Pos Juanda
Sumber : http://hellobogor.com
kantor pos ini berada di Jalan
Juanda, Bogor. Kantor pos ini juga merupakan kantor pos besar/utama
di Bogor sejak dulu hingga sekarang. Kantor Pos besar ini dulu
adalah Gereja pertama di Kota Bogor (Buitenzorg) , dibangun tahun
1845 dan digunakan bergantian oleh pemeluk Katolik maupun Protestan. Namun
karena sudah banyak penduduk dan masing-masing membuat gereja sendiri yaitu
Gereja Katedral untuk Katolik dan Gereja Zebaoth untuk Protestan di lokasi
yang tidak jauh, maka Pemerintah Belanda menjadikannya kantor pos.
4.
Hotel
Salak
Gambar
3.6 Hotel Salak
Sumber : http://hellobogor.com
Hotel Salak The
Heritage yang dibangun pada tahun 1856 dengan nama Hotel Dibbets. Dibbets
merupakan nama pengusaha asal Belanda yang memiliki hubungan dengan
pejabat-pejabat di Istana Bogor.
5.
Lapangan
Sempur
Gambar
3.7 Lapangan Sempur
Sumber : http://hellobogor.com
Sebelum
tahun 1900-an, Sempur adalah sebuah kawasan yang dinamakan Kedung Halang dan
mencakup Sempur Kidul, Sempur Kaler, Kampung Rambutan, Lebak Pilar, Taman
Kencana serta beberapa daerah di sekitarnya.
Sempur adalah sebuah kawasan pengembangan dari
pemukiman Belanda yang pada awalannya terpusat pada Istana Bogor dan selalu
meluas ke lokasi-lokasi yang ada disekitarnya. Pada waktu itu Sempur memang merupakan sebuah tempat
kosong. Lapangan yang membentang luas di antara lokasi perbukitan yang mengarah
ke Timur menuju Taman Kencana, Kebun Raya di samping Selatan, serta dearah
Jalan Soedirman dari arah Barat yang dibelah oleh Sungai Ciliwung.
6.
Museum Zoologi
Gambar
3.8 Museum Zoologi
Sumber : http://hellobogor.com
Museum ini didirikan tahun 1894 bernama Landbouw
Zoologisch Laboratorium, digagas oleh J.C. Koningsberger, ahli botani
jerman. Pada tahun 1906, museum ini berubah nama menjadi Zoologisc Museum
and Wekplaats, dan empat tahun kemudian, berganti lagi menjadi Zoologisch
Museum en Laboratorium. Nah, pada masa kemerdekaan, museum ini diberi nama
Museum Zoologicum Bogoriense, dan pasca 1947 pemerintah mengganti
nama menjadi bahasa Indonesia bernama Museum Zoologi Bogor.