THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 07 Juni 2017

KAWASAN SEKITAR KEBUN RAYA BOGOR


KAWASAN SEKITAR KEBUN RAYA BOGOR



ALDHA TAQWA WIBAWA
20313595





Hasil gambar untuk gunadarMA LOGO




JURUSAN ARSITEKTUR

BAB 1
PENDAHULUAN

Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektaree dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA. Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.
Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium.
Sekitar 47 hektaree tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida di jadikan lahan pertama untuk kebun botani. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian danhortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut. Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905 Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor. Usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:
·         Herbarium
·         Museum
·         Laboratorium Botani
·         Kebun Percobaan
·         Laboratorium Kimia
·         Laboratorium Farmasi
·         Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan di PurwodadiKabupaten Pasuruan
·         Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha
·         Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).






BAB II
TELAAH PUSTAKA
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biological divercity) adalah berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang tampak pada berbagai tingkatan persekutuaan mahluk hidup yang meliputi tingkatan ekoistem, tingkatan jenis (spesies), dan keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem. Fungsi keanekaragaman hayati yaitu:
1.      Sumber penghidupan dan kelangsungan hidup manusia karena bahan sandang, pangan, papan, obat-obatan, dan kebutuhan hidup lain berasal dari sana.
2.      Sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.      Pengembangan sosial budaya umat manusia.
4.      Membangkitkan nuansa keindahan yang mencerminkan kehebatan sang pencipta.

Menurunnya keanekaragaman hayati yang menyebabkan semakin sedikit pula manfaat yang dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah dengan cara melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati. Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana.
                 Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Konservasi dibagi dua macam, yaitu:

1.  In Situ
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang dilakukan di danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.
2.  Ex Situ
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil dikembangbiakan, sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat aslinya. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, jalak Bali dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung.

                                  Kebun raya adalah kebun buatan yan berguna untuk menghimpun tumbuhan dari berbagai tempat untuk dilestarikan. Selain itu, kebun raya ialah Kebun rata Bogor dan Kebun Raya Ppurwodadi (Jawa Timur). Masyarakat awam hendaknya tidak memelihara hewan atau tumbuhan langka yang rawan punah. Memelihara burung, kera, atau orang utan di rumah akan menyebabkan hewan hewan tersebut semakin cepat punah. Sebaiknya, hewan tersebut dibiarkan hidup secara alami atau diserahkan pemeliharaannya kepada orang yang ahli agar ditangkarkan dan kemudian dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Kita dapat berperan serta untuk melestarikannya dengan memelihara hewan atau tumbuhan hasil penangkaran atau budi daya, misalnya burung kenari, ikan hias, tanaman hias, kucing dan anjing.


BAB III
GAMBARAN KAWASAN DAN CAGAR BUDAYA

Pemerintah kota Bogor, Jawa Barat seakan terus memperbaiki infrastrukturnya. Baru-baru ini, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meresmikan jalur pedestrian Kebun Raya Bogor atau jalur pejalan kaki di kawasan Kebun Raya Bogor.
Sekilas tentang Pedestrian Kebun Raya Bogor Pedestrian Kebun Raya Bogor baru diresmikan tanggal 15 Januari 2017. Kehadiran infrastruktur trotoar seputar Kebun Raya dan Istana Bogor ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke kota hujan.Respons yang Menyelimuti Pedestrian Kebun Raya Bogor
Kehadiran Pedestrian Kebun Raya Bogor tak hanya menuai respons positif, namun ada juga beberapa respons negatif mengenai kurangnya kenyamanan fasilitas publik ini. Respons negatif datang dari beberapa masyarakat yang menganggap jika beberapa titik di jalur pedestrian ini masih terhalang tiang rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan umum, pelican crossing, dan hydrant atau pipa pemadam kebakaran hingga pohon.
Tak hanya itu, minimnya zebra cross dan jembatan penyeberangan orang (JPO) juga menjadi respons negatif selanjutnya. Meskipun respons negatif tetap menyelimuti jalur Pedestrian Kebun Raya Bogor ini, namun kamu tak boleh lupa manfaat yang coba diusung pemerintah kota Bogor. Trotoar yang berada di pusat kota yang mengelilingi istana dan kebun raya ini punya manfaat yang jelas baik dan positif, seperti sebagai sarana untuk lari, jogging, bersepeda, serta aktivitas olahraga lainnya.
pedestrian kebun raya bogor
Gambar 3.1 Jalur Pedestrian Kawasan Kebun Raya Bogor
3.1 Kawasan Arsitektur Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor adalah landmark kota Bogor, tepat berada ditengah – tengah kota Bogor dengan dikelilingi oleh bangunan – bangunan bersejarah, bangunan modern atau bangunan komersial, diantaranya adalah :
1. Sekolah Regina Pacis
2. Gereja Katedral Bogor
3. Kantor Pos Juanda
4. Hotel Salak Bogor
5. Lapangan Sempur 
6. Museum Zoologi
Hasil gambar untuk bangunan sekitar kebun raya bogor
Gambar 3.2 Map Kota Bogor (Kebun Raya)



3.2 Elemen Arsitektural Dalam Bangunan Kebun Raya Bogor
Ada beberapa bangunan yang sejak jaman belanda sudah ada atau peninggalan jaman belanda, contohnya adalah
1.      Sekolah Regina Pacis
Hasil gambar untuk tampak depan smp regina pacis bogor
Gambar 3.3 Sekolah Regina Pacis

Sekolah Regina Pacis Bogor merupakan sekolah yang didirikan pada bulan Juli 1955 di dalam lingkup Keuskupan Bogor. Beralamat di Jl. Ir. H. Juanda no 2, Bogor, Bangunan ini ditandai dengan fasad dan bentukan bangunan bergaya pra sejarah seperti di jaman belanda.

2.      Gereja Katedral Bogor

Gereja Zebaoth
Gambar 3.4 Gereja Katedral Bogor
Gereja Katedral yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat, di pertigaan pangkal jalan sebelum Taman topi dan di samping bangunan SMP/SMA 1 Bogor dibangun 1896. Sedangkan Gereja Zebaoth yang juga populer disebut “gereja ayam” karena patung ayam di puncak menaranya ini dibangun tahun 1920 dan pada tahun 1948 dialihkan ke Sinode GPIB dari kepengurusan Belanda.

3.      Kantor Pos Juanda

Kantor Pos Juanda
Gambar 3.5 Kantor Pos Juanda

kantor pos ini berada di Jalan Juanda, Bogor. Kantor pos ini juga merupakan kantor pos besar/utama di Bogor sejak dulu hingga sekarang.  Kantor Pos besar ini dulu adalah Gereja pertama di Kota Bogor (Buitenzorg) , dibangun tahun 1845 dan digunakan bergantian oleh pemeluk Katolik maupun Protestan. Namun karena sudah banyak penduduk dan masing-masing membuat gereja sendiri yaitu Gereja Katedral untuk Katolik dan Gereja Zebaoth untuk Protestan di lokasi yang tidak jauh, maka Pemerintah Belanda menjadikannya kantor pos.





4.      Hotel Salak

Hasil gambar untuk sejarah bangunan hotel salak bogor
Gambar 3.6 Hotel Salak

Hotel Salak The Heritage yang dibangun pada tahun 1856 dengan nama Hotel Dibbets. Dibbets merupakan nama pengusaha asal Belanda yang memiliki hubungan dengan pejabat-pejabat di Istana Bogor.

5.      Lapangan Sempur
Hasil gambar untuk sejarah lapangan sempur
Gambar 3.7 Lapangan Sempur

Sebelum tahun 1900-an, Sempur adalah sebuah kawasan yang dinamakan Kedung Halang dan mencakup Sempur Kidul, Sempur Kaler, Kampung Rambutan, Lebak Pilar, Taman Kencana serta beberapa daerah di sekitarnya. Sempur adalah sebuah kawasan pengembangan dari pemukiman Belanda yang pada awalannya terpusat pada Istana Bogor dan selalu meluas ke lokasi-lokasi yang ada disekitarnya. Pada waktu itu Sempur memang merupakan sebuah tempat kosong. Lapangan yang membentang luas di antara lokasi perbukitan yang mengarah ke Timur menuju Taman Kencana, Kebun Raya di samping Selatan, serta dearah Jalan Soedirman dari arah Barat yang dibelah oleh Sungai Ciliwung.

6.      Museum Zoologi

Museum Zoologi
Gambar 3.8 Museum Zoologi


Museum ini didirikan tahun 1894 bernama Landbouw Zoologisch Laboratorium, digagas oleh J.C. Koningsberger, ahli botani jerman. Pada tahun 1906, museum ini berubah nama menjadi Zoologisc Museum and Wekplaats, dan empat tahun kemudian, berganti lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium. Nah, pada masa kemerdekaan, museum ini diberi nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan pasca 1947 pemerintah mengganti nama menjadi bahasa Indonesia bernama Museum Zoologi Bogor.



BAB IV
ULASAN PENANGANAN PELESTARIAN

Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana. Beberapa usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk hidup sebagai berikut.
1.    Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
2.    Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
3.    Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang biak.
4.    Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah terancam punah.

Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
1.    In Situ
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang dilakukan di danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.
2.    Ex Situ
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil dikembangbiakan, sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat aslinya. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, jalak Bali dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung.

Upaya melestarikannya juga meliputi ekosistem di suatu wilayah. Perlindungan tersebut di antaranya:
1.    Cagar Alam
Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Perkembangannya terjadi secara proses alami. Manusia dilarang memasukinya tanpa izin khusus. Cagar alam bertujuan untuk:
a.    melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alami
b.    mempertahankan keanekaragaman gen
c.    menjamin pemanfaatan ekosistem secara berkesinambunga
d.   memelihara proses ekologi
Contohnya Cagar Alam Pangandaran (Jawa Barat).
2.    Suaka Margasatwa
Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus.
3.    Taman Nasional
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragam flora dan fauna, dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.
Beberapa taman nasional tersebut misalnya Taman Nasional (TN) Gunung Leuseur (Aceh dan Sumatera Utara), TN Kerinci Seblat (Sumatera Selatan dan Bengkulu), TN Bukit Barisan Selatan (Bengkulu dan Lampung), TN Ujung Kulon (Banten), TN Gunung Gede Pangrango (Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat), TN Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), TN Bromo Tengger (Jawa Timur), TN Meru Betiri (Jawa Timur), TN Baluran (Banyuwangi, Jawa Timur), TN Bali Barat, TN Komodo (Nusa Tenggara Barat) dan TN Tanjung Puting (Kalimantan Tengah).
4.    Taman Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah. Kawasan ini dijadikan sebagai konservasi alam, misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.
Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang. Konservasi alam meliputi tiga hal, yaitu:
a. perlindungan, melindungi proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan. Misalnya, perlindungan siklus udara dan air.
b.    pelestarian, melestarikan sumber daya alam dan keanekaragam hayati
c.    pemanfaatan, memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya.
5.    Hutan Lindung
Hutan lindung biasanya terletak di daerah pegunungan. Hutan tersebut berfungsi sebagai resapan air. Hal ini untuk mengatur tata air dan menjaga agar tidak terjadi erosi.
6.    Kebun Raya
Kebun raya adalah kebun buatan yan berguna untuk menghimpun tumbuhan dari berbagai tempat untuk dilestarikan. Selain itu, kebun raya ialah Kebun rata Bogor dan Kebun Raya Ppurwodadi (Jawa Timur)

Masyarakat awam hendaknya tidak memelihara hewan atau tumbuhan langka yang rawan punah. Memelihara burung, kera, atau orang utan di rumah akan menyebabkan hewan hewan tersebut semakin cepat punah. Sebaiknya, hewan tersebut dibiarkan hidup secara alami atau diserahkan pemeliharaannya kepada orang yang ahli agar ditangkarkan dan kemudian dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Kita dapat berperan serta untuk melestarikannya dengan memelihara hewan atau tumbuhan hasil penangkaran atau budi daya, misalnya burung kenari, ikan hias, tanaman hias, kucing dan anjing.
Kita dapat membantu melestarikan keanekaragaman makhluk hidup dengan cara:
a.       tidak membunuh hewan dan tumbuhan liar
b.      tidak mempermainkan hewan liar dan memetik tumbuhan langka
c.       sewaktu bertamasya atau berkemah, tetaplah memelihara kelestarian lingkungan, tidak membawa pulang hewan dan tumbuhan langka
d.      tidak membuang sampah di sembarang tempat, karena dapat mengganggu kesehatan hewan jika termakan hewan tersebut
e.       tidak membuang limbah ke lingkungan, misal limbah rumah tangga atau pestisida, karena dapat membahayakan kehidupan hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan tersebut.














Daftar Pustaka