Korea
Selatan
Republik Korea atau biasa dikenal sebagai Korea
Selatan atau Korsel adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung
Korea.
Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu
sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang (disebut "Laut Timur"
oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara
ini dikenal dengan nama Hanguk. Oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏ(
"Chosŏn Selatan") di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul.
Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung
Korea
telah didiami sejak Masa Paleolitik Awal. Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada 2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu di bawah Dinasti
Goryeo
dan Dinasti
Joseon
hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang.
Setelah liberalisasi
dan pendudukan
oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia
II,
Wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
I.
SEJARAH
Korea dimulai
dengan pembentukan Joseon (atau lebih
sering disebut dengan Gojoseon untuk
menhindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun Gojoseon berkembang hingga
bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah
beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon
mulai berdisintegrasi. Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan
konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria
Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil
disatukan oleh Silla pada tahun
676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat
mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan
antara Korea dan China berjalan
dengan baik pada masa Dinasti Silla. Silla Bersatu akhirnya
runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai
mendominasi Semenanjung Korea.
Kerajaan Balhae runtuh tahun
926 karena
serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya,
Dae Gwang
hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tapi
berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali
diserbu pasukan Mongol dan setelah
mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah
menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450)
mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang
menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada
tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali
menderita serangan dari (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam
pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun
1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian
Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan
pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap
penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea
yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.
II.
PEMERINTAHAN
Korea Selatan adalah negara republik. Seperti pada negara-negara
demokrasi lainnya, Korea Selatan membagi pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga eksekutif dipegang oleh
presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk
masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan Majelis Nasional .
Presiden bertindak sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang
menjabat selama 4tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun
sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum
namun dapat berlangsung tertutup.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga
tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang
direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan
menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat
terpilih.
III. Geografi dan iklim
Luas Korea Selatan adalah 99.274 km2,
lebih kecil dibanding Korea
Utara.
Keadaan topografinya sebagian besar berbukit dan tidak rata. Pegunungan di
wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat
merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di
wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan
yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.
Korea
Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau, sebagian besar adalah pulau kecil dan
tidak berpenghuni. Pulau - pulau ini tersebar dari barat hingga selatan Korea
Selatan. Pulau
Jeju
yang terletak sekitar 100 kilometer di bagian selatan Korea Selatan adalah
pulau terbesar dengan luas area 1.845 km2. Gunung Halla adalah gunung berapi tertinggi
sekaligus sebagai titik tertinggi di Korea Selatan yang terletak di Pulau Jeju. Pulau yang terletak di wilayah
paling timur Korea Selatan adalah Uileungdo dan Batu
Liancourt
sementara Marado dan Batu Socotra merupakan pulau yang berada
paling selatan di wilayah Korea Selatan.[26]
Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim
dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang
dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan
yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung.
Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh
minus 10 derajat celcius di beberapa provinsi. Korea Selatan juga rentan akan
serangan angin taifun yang menerjang selama bulan
musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga
sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika
Serikat.
IV. Ekonomi
Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB. Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea
Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia.[30] Sementara,
nilai impornya terbesar kesebelas. Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7 miliar)
pada tahun 1962 menjadi US$230 miliar pada 1989.[32][32] Jumlah ini
kira - kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama
dengan ekonomi - ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan
ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di
Sungai Han.[33]
Krisis
Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model
pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman
luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Pertumbuhan jatuh sekitar
6,6% pada 1998, kemudian
pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3%
pada 2001 karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan
finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh.Dipimpin oleh industri
dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002 dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk dibawah
garis kemiskinan sebesar 15% pada tahun 2003. Indeks gini menunjukkan
perbaikan, dari angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007. Nilai investasinya
sebesar 29.3% dari PDB dan
menempati urutan ke dua puluh satu.Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses Internet kecepatan
tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea
Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga
dalam produksi ban, keempat
dalam serat sintetis,
kelima dalam otomotif dan keenam
dalam baja. Negara ini
juga menempati peringkat ke tiga puluh
enam dalam hal tingkat pengangguran, kesembilan
belas dalam Indeks
Kemudahan Berbisnisdan ketiga
puluh satu dari 179 negara dalam Indeks
Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010.
V. Pendidikan
Pendidikan di Korea Selatan dibagi
dalam beberapa bagian seperti pada umumnya di negara lain: kelompok bermain, sekolah dasar , pendidikan
menengah, dan sekolah tinggi/universitas. Berdasarkan hasil penelitian 2006
tentang Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, Korea Selatan menempati urutan pertama dalam
pemecahan masalah, urutan ketiga dalam matematika dan urutan kesebelas pada bidang sains. Teknologi pada pendidikan di Korea juga dikembangkan hingga keseluruh
daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet berkecepatan tinggi di
sekolah dasar dan lanjutan. Pemerintah Korea melalui Kementerian Pendidikan
juga memberikan beasiswa bagi siswa-siswi yang berasal dari luar Korea hingga
mencapai 100.000 siswa per tahun.
VI. Budaya
Korea Selatan dan Korea Utara memiliki
kebudayaan yang sama, namun sejak Pembagian Korea pada tahun 1945, masing - masing
negara mengembangkan bentuk kebudayaan kontemporer yang berlainan bentuk.
Secara historis, kebudayaan Korea dipengaruhi oleh RRT, namun Korea mampu
mengembangkan identitas budaya yang unik dan berbeda.[54] Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan
Pariwisata Korea Selatan aktif dalam mendorong budaya tradisional dalam bentuk modern lewat
pembiayaan dan program - program edukasi.
VII. Agama
Hampir sebagian besar rakyat Korea
Selatan memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut
terbesar di Korea Selatan dengan 10.7 juta penduduk. Agama lainnya yang
terbesar adalah Kristen
Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen terbesar di Korea
Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan ada 45.000 warga Muslim Korea dengan 100.000 orang
pekerja yang dari luar negeri yang berasal dari negara Muslim yang menularkan
agama Islam di Korea Selatan.
I. Nami Island
Nama Nami Island diambil dari nama seorang
jendral yang bernama Jendral Nami. Ia adalah seorang jendral yang berhasil
melawan pemberontak saat masa pemerintahan raja ke-13 dinasti Joseon. Nami
Island, pulau ini berada di sekitar 63 km dari ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Untuk menempuh pulau ini, anda bisa mengambil arah Chuncheon dan dari sana
hanya sekitar 30 menit kurang lebih waktu tempuhnya. Nami Island, punya banyak
pesona. Yang paling terkenal adalah keindahan alamnya yang cantik dengan jejeran
pohon yang mengagumkan.
Salah satu yang terkenal dari Nami Island
adalah pulau ini pernah menjadi lokasi syuting dari drama Winter Sonata. Jika
pernah nonton drama ini, anda pasti tahu banyak scene yang dilakukan dengan
latar Nami Island. Drama yang meledak di publik ini pun membuat pemerintah mengabadikan
pemeran Winter Sonata, Bae Yong Joon dan Choi Ji Woo ke dalam patung yang
romantis.
Patung Bae Yong Joon dan Choi Ji Woo tersebut
dipajang saling berhadapan dan menatap satu sama lain. Terlihat sangat
romantis. Dan tentunya patung ini menjadi spot favorit bagi para turis untuk
berfoto. Selain patung, lokasi foto favorit terkait Winter Sonata adalah album
dan boneka salju yang diabadikan.Mengelilingi Nami Island tidak mengenal waktu.
Anda bisa saja berkunjung di semua musim karena lokasinya benar-benar cantik.
Namun saat musim semi, pemandangannya akan jauh lebih indah. Cantik dan
romantis, makanya tak heran jika banyak pasangan yang mengunjungi Nami Island
ini. Menikmati keindahan Nami Island bisa dengan banyak cara. Mulai dari jalan
kaki, bersepeda, hingga kereta-keretaan. Ada sepeda yang bisa digunakan
keluarga dengan segala macam model. Mulai dari yang biasa, didorong, dan juga
dikayuh sendiri. Lucu-lucu dan tentunya apapun pilihan anda, tak bosan rasanya
mengitari Nami Island ini. Jika ingin lebih bebas, maka jalan kaki adalah
pilihannya. Anda bisa sambil foto-foto sepuas hati. Aktivitas lainnya juga
banyak. Ada sejumlah wahana seru yag bisa dinikmati seperti komidi putar dan
lain sebagainya. Fasilitas juga lengkap. Anda bisa berkemah di sini, kolam
renang, olahraga air, dan bahkan disediakan juga akomodasi seperti villa dan
bungalow. Wisata yang cukup lengkap dan memiliki pesona indah dan udaranya yang
segar.Lelah dengan segala aktivitas di Nami Island, anda bisa menikmati kuliner
di kawasan Nami. Banyak makanan yang bisa anda pilih dan tentunya sesuai dengan
selera anda. Harga tiket untuk ke Nami Island untuk orang dewasa asalah 10.000
Won, orang tua di atas 70 tahun dan remaja dikenakan harga sebesar 8.000 Won.
Untuk anak-anak, harganya lebih murah 4.000 won.
II. MT. SOURAK
Gunung Seorak adalah puncak tertinggi dari Rangkaian Pegunungan Taebaek, terletak di provinsi Gangwon, sebelah timur Korea Selatan. Gunung Seorak disebut juga Seolsan atau Seolbongsan.
Dinamakan Seorak ( "Gunung Salju") karena salju yang turun
di sini tahan lama atau gunung-gunungnya berwarna putih seperti salju.
Gunung
Seorak merupakan gunung tertinggi ke-3 di Korea Selatan setelah Gunung Halla di Pulau Jeju dan Gunung Jiri di Gyeongsang
Selatan. Dari 30 buah puncaknya, yang
tertinggi adalah Daecheongbong
(1.708 m). Bagian utama kawasan ini tersusun atas granit dan gneiss yang membentuk pegunungan berbatu-batu
II.A. Taman Nasional Gunung Seorak
Gunung Seorak
ditetapkan sebagai cagar alam pada tanggal 5 November 1965 dan sebagai taman nasional yang ke-5 Korea pada tahun 1970 Luas Taman Nasional Gunung Seorak adalah 398,539
km², terbentang di beberapa wilayah kabupaten dan kota seperti Kabupaten
Inje, Goseong, Yangyang dan Kota Sokcho. Seorak
Dalam (Naeseorak) terletak di Inje, sementara kawasan Seorak Luar (Oeseorak)
terletak di wilayah Sokcho, Yangyang, dan Goseong. Pada tahun 1982, Gunung
Seorak ditetapkan sebagai Distrik Pelestarian Biosfer (Biosphere Preservation
District) oleh UNESCO. IUCN (International Union for Conservation of Nature) mengakui kawasan ini penting sebagai perlindungan bagi
keanekaragaman hayati. Terdapat lebih dari 2.000 spesies fauna yang hidup
di kawasan ini, termasuk hewan langka seperti goral, musk deer (Moschus moschiferus)
dan beruang hitam asia (Selenarctos thibetanus).[1] Spesies flora yang hidup di kawasan ini mencapai 1.400 jenis, merupakan tipe vegetasi alpen
namun pada pada daerah yang lebih rendah didominasi oleh hutan rontok berdaun
lebar seperti oak (Quercus mongolica),
cemara merah (Pinus densiflora)
dan Acer pseudo-sieboldianum
III.B. Objek wisata
Gunung
Seorak adalah objek wisata yang ramai dikunjungi sepanjang tahun, tapi puncak kunjungan
terjadi di musim gugur, ketika dedaunan berwarna-warni. Kecantikan Gunung Seorak di
musim gugur dikagumi sebagai salah satu pemandangan musim gugur terindah di
Korea. Dedaunan hutan yang merah dan kuning mewarnai batu-batuan dimana aliran mata air keluar. Pada musim hujan, terutama saat terjadi topan,
aliran-aliran mata air itu mengalir deras.
.
IV.C. Heundeulbawi dan Ulsanbawi
Ulsanbawi ( Batu Ulsan) adalah sebuah batu yang dapat
dicapai dengan menyusuri jalur pendakian 800 buah anak tangga. Di tengah jalan terdapat
Kuil Buddha dan Batu Heundeul
(Heundeulbawi,) yang terletak
di atas batu yang lebih besar. Batuan ini tingginya 5 meter dan konon hanya
dapat dipindahkan dengan sedikit menguras tenaga, namun tidak seorang pun yang
pernah berhasil.
Menurut
legenda, Ulsanbawi berasal dari
kota Ulsan di tenggara Korea. Saat Gunung Geumgang diciptakan, Ulsanbawi
berjalan ke utara untuk mewakili Ulsan. Namun Ulsanbawi terlambat dan tidak ada
lagi tempat yang tersisa. Ulsanbawi menjadi malu dan pulang kembali ke selatan.
Pada suatu malam, ia tertidur di wilayah Gunung Seorak. Ulsanbawi yang merasa
Gunung Seorak sangat indah memutuskan untuk tinggal di situ.
V. Seoul
Seoul adalah ibu kota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibu kota
dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea—lebih dikenal dengan nama Korea Selatan—pada tahun 1948, dia menjadi
ibu kota negara, kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.
Seoul
terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di
Korea Selatan dan Asia Timur. Dia juga pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan
organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi
Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea. Dengan 10 juta penduduk
terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.21 km², Seoul
merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya
menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki
kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan
sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk
dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam, adalah slah satu daerah terpadat di dunia.
V.A. Sejarah
Pada era Baekje, Seoul
dikenal dengan nama Wirye-seong, Hanju
pada era Silla,
Namgyeong pada era Goryeo, Hanseong pada era Baekje dan Joseon, Hanyang
pada era Dinasti Joseon dan Gyeongseong pada masa colonial. Pembentukan kota
dimulai pada era Baekje, Wirye-seong, pada 17
SM. Lokasi awal pembentukan kota diperkirakan berada disekitar daerah
perbatasan Seoul yang sekarang.
V.B. Transportasi
1. Kereta
api
1. Kereta
api diesel/listrik (Toung-il,
Mugunghwa dan Saemaul),ketiga jaringan kereta rel ringan
ini Menghubungkan Seoul dengan kota-kota di seluruh Korea Selatan seperti
Incheon,Busan,Mokpo,Taegu dll.
2. Subway (10 jalur. Merupakan sarana
transportasi di dalam kota dan kota-kota di sekeliling Seoul
3. Kereta
api ekspres KTX. Menghubungkan Seoul dan Busan
serta kota-kota besar di sepanjang jalur tersebut, antara lain Daejon,
Daegu, dan Suwon, kereta api ini mengangkut
penumpang dalam jumlah yang cukup besar.
- Jaringan jalan tol. Jaringan jalan tol Korea Selatan merupakan salah satu yang terbaik di Asia dan di dunia. Jaringan jalan tol ini menghubungkan Seoul dengan semua provinsi di Korea Selatan,semua kota-kota besarnya dan hampir ke seluruh pelosok desa di Korea Selatan.
- Udara.Terdapat dua bandara yang melayani penerbangan dari dan ke Seoul, yaitu Bandar Udara Internasional Incheon yang merupakan bandara terbaik se-dunia dan Bandar Udara Internasional Gimpo yang saat ini status internasionalnya dialihkan ke bandar Incheon.
Gyeongbokgung adalah istana utama
selama Dinasti Joseon berkuasa (1392 – 1910). Ini merupakan salah satu dari
lima istana di Seoul. Istana ini menyimpan sejarah selama lebih dari 500
tahun.Istana ini dibangun oleh Raja pendiri Dinasti Joseon, Lee Seong-Gye, pada
tahun 1395 ketika ibu kota Negara dipindahkan dari Gyeseong ke Seoul. Istana in
berada di bagian utara Seoul. Istana ini juga sering disebut dengan nama
Bukgwol.
Gyeongbokgung
berdiri di atas lahan seluas 180,000 m2. Di bagian selatan ada
gerbang utama Gwanghwamun, di bagian selatan ada Sinmumun, di timur ada
Yeongchumun, dan di barat ada Geonchunmun. Di dalam istana, ada beberapa
bangunan utama, yaitu Geunjeongjeon, Gyotaejeon, Jagyeongjeon, Gyeonghoeru, dan
Hyangwonjeong. Geunjeongjeon adalah gedung utama dimana di sana dilangsungkan paseban agung,
dan pertemuan pagi. Di halaman depan, ada tiga jalan setapak dari batu granit.
Jalan setapak yang sedikit lebih tinggi di bagian tengah adalah jalan setapak
bagi raja, sementara yang lainnya adalah bagi para hadirin. Jagyongjeon adalah
tempat di mana Ibunda dari sang raja beristirahat. Tempat ini terkenal dengan
dindingnya yang penuh bunga dan Sipjangsaeng gulduk (cerobong asap). Guldduk
ini disebut sebagai yang paling indah yang pernah dibuat pada masa pemerintahan
Dinasti Joseon, dan dimasukkan dalam daftar Warisan Nasional nomor 810.
Gyotajeon adalah wilayah pribadi permaisuri. Tempat ini sangat mempesona karena
dinding dan pintu masuk bagian belakangnya langsung menghadap ke Gunung Amisan,
dan pemandangan di sini sangat indah dan menawan.
Satu hal yang membuat
Gyeongbokgung tampak elegan adalah kolam teratainya, yaitu di Gyeonghoeru dan
Hwangwonjeoung. Gyeonghoeru adalah tempat dimana orang-orang terkemuka dari
Negara lain bertemu, dan di mana festival-festival istimewa diselenggarakan
ketika ada perayaan-perayaan di kerajaan. Hwangwonjeong ada di belakang tempat
peristirahatan, dan ada di dalam halaman belakang. Di sini juga ada kolam
teratai, tetapi mempunyai nuansa yang lebih feminine jika dibangdingkan dengan
yang ada di Gyeonghoeru. Gaya arsitekturnya memanfaatkan pemandangan Gunung
Amisan, sehingga menghasilkan pemandangan yang menakjubkan, menjadi contoh yang
hebat bagi sturktur bangunan tradisional kerajaan di Korea. Di sana juga
terdapat perpustakaan yang dinamakan Sujeongjeon dan ruang kerja raja, yang
dinamakan Sajeongjeon. Pada tahun 1910, ketiak perjanjian Korea-Jepang
ditandatangani, Jepang meruntuhkan bangunan-bangunan Jeongak di bagian selatan
dan membangun Pusat Komando di bagian itu. Sekarang ini, bangunan Jepang
tersebut sudah dihilangkan dan bangunan kerajaan masih dalam proses restorasi.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke tempat ini, tiket yang Anda beli untuk mengunjungi istana Gyeongbokgung juga berlaku di Museum Nasional Kerajaan Korea dan Museum Nasional Rakyat Korea. Tempat ini tidak beroperasi pada hari Kamis. Pada hari lain beroperasi dari pukul 09.00 sampai 18.00 (bulan Maret sampai Oktober), dan pukul 09.00 sampai pukul 17.00 (November sampai Januari).
Gyeongbokgung Palace, Istana Tertua dan Terbesar di Korea Selatan
Setiap negara pasti menyimpan sejarah
perdabannya masing-masing karena makna historis serta perjuangan di masa lampau
dianggap sebagai harta tak ternilai yang patut untuk dijaga dan dilestarikan.
Korea Selatan pun melakukan hal yang sama dengan sisa peradaban mereka di masa
lalu. Salah satunya ialah Istana yang terbesar dan tertua dari masa Dinasti
Joseon ialah Istana Gyeongbok yang terletak di sebelah utara kota Seoul
(Gangbuk), Korea Selatan. Berdiri sebagai simbol keagungan atas Raja dan rakyat
Korea pada masa itu.
Gyeongbok Palace ini pada awalnya dibangun
oleh seorang arsitek bernama Jeong Do Jeon pada tahun 1394. Namun datangnya
invasi dari 598. dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek
bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi,
Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat
Korea.Gyeongbokgung Palace terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan utama dari
Istana Gyeongbok ini termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang menjadi
harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru yang bertiangkan
48 buah tonggak granit (harta nasional nomor 224) dan juga terdapat kolam bunga
teratai di dalamnya.Namun datangnya invasi Jepang ke Korea, Istana ini sempat
dihancurkan oleh Jepang di tahun 1911 dan hanya menyisakan 10 bangunan utama.
Kemudian Jepang pun membangun kembali sebuah Bangunan Pemerintahan Utama Jepang
untuk Gubernur Jenderal Korea di depan Ruangan Tahta. Setelahnya, karena
keinginan masyarakat Korea yang begitu besar untuk memperbaiki istana maka
dilakukanlah rekonstruksi yang melibatkan sekitar 300 arkeolog, mengembalikan
bangunan-bangunan bersejarah tersebut.
Gyeongbokgung Palace bukanlah satu-satunya
istana yang ada di Korea Selatan. Jika Anda ingin menelusuri jejak peradaban
Korea Selatan secara mendetail, Anda bisa membeli tiket sekali jalan seharga
10.000 won. Hanya dengan satu tiket ini Anda bisa memasuki keempat istana yang
ada seperti Changdeokgung Palaces (including Huwon, Secret Garden),
Changgyeonggung Palace, Deoksugung Palace, Gyeongbokgung Palace ditambah
Jongmyo Shrine.