THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 01 April 2016

Studi Ekskursi (KOREA SELATAN)



Korea Selatan

 Motto Korea: ( "Berilah manfaat untuk seluruh umat manusia")
Republik Korea atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang (disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk. Oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏ( "Chosŏn Selatan") di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul.
Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah didiami sejak Masa Paleolitik Awal. Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada 2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu di bawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II, Wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

I.                   SEJARAH
Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk menhindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon mulai berdisintegrasi. Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla. Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea.
Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.

II.                PEMERINTAHAN
Korea Selatan adalah negara republik. Seperti pada negara-negara demokrasi lainnya, Korea Selatan membagi pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga eksekutif dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan Majelis Nasional . Presiden bertindak sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.



III.             Geografi dan iklim

Luas Korea Selatan adalah 99.274 km2, lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar berbukit dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.
 Korea Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau, sebagian besar adalah pulau kecil dan tidak berpenghuni. Pulau - pulau ini tersebar dari barat hingga selatan Korea Selatan. Pulau Jeju yang terletak sekitar 100 kilometer di bagian selatan Korea Selatan adalah pulau terbesar dengan luas area 1.845 km2. Gunung Halla adalah gunung berapi tertinggi sekaligus sebagai titik tertinggi di Korea Selatan yang terletak di Pulau Jeju. Pulau yang terletak di wilayah paling timur Korea Selatan adalah Uileungdo dan Batu Liancourt sementara Marado dan Batu Socotra merupakan pulau yang berada paling selatan di wilayah Korea Selatan.[26]
Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa provinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat.

IV.              Ekonomi

Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB. Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia.[30] Sementara, nilai impornya terbesar kesebelas. Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7 miliar) pada tahun 1962 menjadi US$230 miliar pada 1989.[32][32] Jumlah ini kira - kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi - ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han.[33]
Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh.Dipimpin oleh industri dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002 dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan sebesar 15% pada tahun 2003. Indeks gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007. Nilai investasinya sebesar 29.3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu.Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses Internet kecepatan tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati peringkat ke tiga puluh enam dalam hal tingkat pengangguran, kesembilan belas dalam Indeks Kemudahan Berbisnisdan ketiga puluh satu dari 179 negara dalam Indeks Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010.

V.                 Pendidikan

Pendidikan di Korea Selatan dibagi dalam beberapa bagian seperti pada umumnya di negara lain: kelompok bermain, sekolah dasar , pendidikan menengah, dan sekolah tinggi/universitas. Berdasarkan hasil penelitian 2006 tentang Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, Korea Selatan menempati urutan pertama dalam pemecahan masalah, urutan ketiga dalam matematika dan urutan kesebelas pada bidang sains. Teknologi pada pendidikan di Korea juga dikembangkan hingga keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet berkecepatan tinggi di sekolah dasar dan lanjutan. Pemerintah Korea melalui Kementerian Pendidikan juga memberikan beasiswa bagi siswa-siswi yang berasal dari luar Korea hingga mencapai 100.000 siswa per tahun.

VI.              Budaya

Korea Selatan dan Korea Utara memiliki kebudayaan yang sama, namun sejak Pembagian Korea pada tahun 1945, masing - masing negara mengembangkan bentuk kebudayaan kontemporer yang berlainan bentuk. Secara historis, kebudayaan Korea dipengaruhi oleh RRT, namun Korea mampu mengembangkan identitas budaya yang unik dan berbeda.[54] Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan aktif dalam mendorong budaya tradisional dalam bentuk modern lewat pembiayaan dan program - program edukasi.

VII.           Agama

Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10.7 juta penduduk. Agama lainnya yang terbesar adalah Kristen Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen terbesar di Korea Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan ada 45.000 warga Muslim Korea dengan 100.000 orang pekerja yang dari luar negeri yang berasal dari negara Muslim yang menularkan agama Islam di Korea Selatan.

I.                  Nami Island

Nama Nami Island diambil dari nama seorang jendral yang bernama Jendral Nami. Ia adalah seorang jendral yang berhasil melawan pemberontak saat masa pemerintahan raja ke-13 dinasti Joseon. Nami Island, pulau ini berada di sekitar 63 km dari ibu kota Korea Selatan, Seoul. Untuk menempuh pulau ini, anda bisa mengambil arah Chuncheon dan dari sana hanya sekitar 30 menit kurang lebih waktu tempuhnya. Nami Island, punya banyak pesona. Yang paling terkenal adalah keindahan alamnya yang cantik dengan jejeran pohon yang mengagumkan.
Salah satu yang terkenal dari Nami Island adalah pulau ini pernah menjadi lokasi syuting dari drama Winter Sonata. Jika pernah nonton drama ini, anda pasti tahu banyak scene yang dilakukan dengan latar Nami Island. Drama yang meledak di publik ini pun membuat pemerintah mengabadikan pemeran Winter Sonata, Bae Yong Joon dan Choi Ji Woo ke dalam patung yang romantis.

Patung Bae Yong Joon dan Choi Ji Woo tersebut dipajang saling berhadapan dan menatap satu sama lain. Terlihat sangat romantis. Dan tentunya patung ini menjadi spot favorit bagi para turis untuk berfoto. Selain patung, lokasi foto favorit terkait Winter Sonata adalah album dan boneka salju yang diabadikan.Mengelilingi Nami Island tidak mengenal waktu. Anda bisa saja berkunjung di semua musim karena lokasinya benar-benar cantik. Namun saat musim semi, pemandangannya akan jauh lebih indah. Cantik dan romantis, makanya tak heran jika banyak pasangan yang mengunjungi Nami Island ini. Menikmati keindahan Nami Island bisa dengan banyak cara. Mulai dari jalan kaki, bersepeda, hingga kereta-keretaan. Ada sepeda yang bisa digunakan keluarga dengan segala macam model. Mulai dari yang biasa, didorong, dan juga dikayuh sendiri. Lucu-lucu dan tentunya apapun pilihan anda, tak bosan rasanya mengitari Nami Island ini. Jika ingin lebih bebas, maka jalan kaki adalah pilihannya. Anda bisa sambil foto-foto sepuas hati. Aktivitas lainnya juga banyak. Ada sejumlah wahana seru yag bisa dinikmati seperti komidi putar dan lain sebagainya. Fasilitas juga lengkap. Anda bisa berkemah di sini, kolam renang, olahraga air, dan bahkan disediakan juga akomodasi seperti villa dan bungalow. Wisata yang cukup lengkap dan memiliki pesona indah dan udaranya yang segar.Lelah dengan segala aktivitas di Nami Island, anda bisa menikmati kuliner di kawasan Nami. Banyak makanan yang bisa anda pilih dan tentunya sesuai dengan selera anda. Harga tiket untuk ke Nami Island untuk orang dewasa asalah 10.000 Won, orang tua di atas 70 tahun dan remaja dikenakan harga sebesar 8.000 Won. Untuk anak-anak, harganya lebih murah 4.000 won.

II.               MT. SOURAK

Gunung Seorak adalah puncak tertinggi dari Rangkaian Pegunungan Taebaek, terletak di provinsi Gangwon, sebelah timur Korea Selatan. Gunung Seorak disebut juga Seolsan atau Seolbongsan. Dinamakan Seorak ( "Gunung Salju") karena salju yang turun di sini tahan lama atau gunung-gunungnya berwarna putih seperti salju.
Gunung Seorak merupakan gunung tertinggi ke-3 di Korea Selatan setelah Gunung Halla di Pulau Jeju dan Gunung Jiri di Gyeongsang Selatan. Dari 30 buah puncaknya, yang tertinggi adalah Daecheongbong  (1.708 m). Bagian utama kawasan ini tersusun atas granit dan gneiss yang membentuk pegunungan berbatu-batu

II.A. Taman Nasional Gunung Seorak

Gunung Seorak ditetapkan sebagai cagar alam pada tanggal 5 November 1965 dan sebagai taman nasional yang ke-5 Korea pada tahun 1970 Luas Taman Nasional Gunung Seorak adalah 398,539 km², terbentang di beberapa wilayah kabupaten dan kota seperti Kabupaten Inje, Goseong, Yangyang dan Kota Sokcho. Seorak Dalam (Naeseorak) terletak di Inje, sementara kawasan Seorak Luar (Oeseorak) terletak di wilayah Sokcho, Yangyang, dan Goseong. Pada tahun 1982, Gunung Seorak ditetapkan sebagai Distrik Pelestarian Biosfer (Biosphere Preservation District) oleh UNESCO. IUCN (International Union for Conservation of Nature) mengakui kawasan ini penting sebagai perlindungan bagi keanekaragaman hayati. Terdapat lebih dari 2.000 spesies fauna yang hidup di kawasan ini, termasuk hewan langka seperti goral, musk deer (Moschus moschiferus) dan beruang hitam asia (Selenarctos thibetanus).[1] Spesies flora yang hidup di kawasan ini mencapai 1.400 jenis, merupakan tipe vegetasi alpen namun pada pada daerah yang lebih rendah didominasi oleh hutan rontok berdaun lebar seperti oak (Quercus mongolica), cemara merah (Pinus densiflora) dan Acer pseudo-sieboldianum

III.B. Objek wisata

Gunung Seorak adalah objek wisata yang ramai dikunjungi sepanjang tahun, tapi puncak kunjungan terjadi di musim gugur, ketika dedaunan berwarna-warni. Kecantikan Gunung Seorak di musim gugur dikagumi sebagai salah satu pemandangan musim gugur terindah di Korea. Dedaunan hutan yang merah dan kuning mewarnai batu-batuan dimana aliran mata air keluar. Pada musim hujan, terutama saat terjadi topan, aliran-aliran mata air itu mengalir deras.
.
IV.C. Heundeulbawi dan Ulsanbawi
Ulsanbawi ( Batu Ulsan) adalah sebuah batu yang dapat dicapai dengan menyusuri jalur pendakian 800 buah anak tangga. Di tengah jalan terdapat Kuil Buddha dan Batu Heundeul (Heundeulbawi,) yang terletak di atas batu yang lebih besar. Batuan ini tingginya 5 meter dan konon hanya dapat dipindahkan dengan sedikit menguras tenaga, namun tidak seorang pun yang pernah berhasil.
Menurut legenda, Ulsanbawi berasal dari kota Ulsan di tenggara Korea. Saat Gunung Geumgang  diciptakan, Ulsanbawi berjalan ke utara untuk mewakili Ulsan. Namun Ulsanbawi terlambat dan tidak ada lagi tempat yang tersisa. Ulsanbawi menjadi malu dan pulang kembali ke selatan. Pada suatu malam, ia tertidur di wilayah Gunung Seorak. Ulsanbawi yang merasa Gunung Seorak sangat indah memutuskan untuk tinggal di situ.

 

V. Seoul

Seoul adalah ibu kota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibu kota dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea—lebih dikenal dengan nama Korea Selatan—pada tahun 1948, dia menjadi ibu kota negara, kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.
Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur. Dia juga pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea. Dengan 10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.21 km², Seoul merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam, adalah slah satu daerah terpadat di dunia.

V.A. Sejarah

Pada era Baekje, Seoul dikenal dengan nama Wirye-seong, Hanju pada era Silla, Namgyeong pada era Goryeo, Hanseong pada era Baekje dan Joseon, Hanyang pada era Dinasti Joseon dan Gyeongseong pada masa colonial. Pembentukan kota dimulai pada era Baekje, Wirye-seong, pada 17 SM. Lokasi awal pembentukan kota diperkirakan berada disekitar daerah perbatasan Seoul yang sekarang.

V.B. Transportasi

1.       Kereta api
1.       Kereta api diesel/listrik (Toung-il, Mugunghwa dan Saemaul),ketiga jaringan kereta rel ringan ini Menghubungkan Seoul dengan kota-kota di seluruh Korea Selatan seperti Incheon,Busan,Mokpo,Taegu dll.
2.       Subway (10 jalur. Merupakan sarana transportasi di dalam kota dan kota-kota di sekeliling Seoul
3.       Kereta api ekspres KTX. Menghubungkan Seoul dan Busan serta kota-kota besar di sepanjang jalur tersebut, antara lain Daejon, Daegu, dan Suwon, kereta api ini mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup besar.
  1. Jaringan jalan tol. Jaringan jalan tol Korea Selatan merupakan salah satu yang terbaik di Asia dan di dunia. Jaringan jalan tol ini menghubungkan Seoul dengan semua provinsi di Korea Selatan,semua kota-kota besarnya dan hampir ke seluruh pelosok desa di Korea Selatan.
  1. Udara.Terdapat dua bandara yang melayani penerbangan dari dan ke Seoul, yaitu Bandar Udara Internasional Incheon yang merupakan bandara terbaik se-dunia dan Bandar Udara Internasional Gimpo yang saat ini status internasionalnya dialihkan ke bandar Incheon.

 Istana Gyeongbok
Gyeongbokgung adalah istana utama selama Dinasti Joseon berkuasa (1392 – 1910). Ini merupakan salah satu dari lima istana di Seoul. Istana ini menyimpan sejarah selama lebih dari 500 tahun.Istana ini dibangun oleh Raja pendiri Dinasti Joseon, Lee Seong-Gye, pada tahun 1395 ketika ibu kota Negara dipindahkan dari Gyeseong ke Seoul. Istana in berada di bagian utara Seoul. Istana ini juga sering disebut dengan nama Bukgwol.
Gyeongbokgung berdiri di atas lahan seluas 180,000 m2. Di bagian selatan ada gerbang utama Gwanghwamun, di bagian selatan ada Sinmumun, di timur ada Yeongchumun, dan di barat ada Geonchunmun. Di dalam istana, ada beberapa bangunan utama, yaitu Geunjeongjeon, Gyotaejeon, Jagyeongjeon, Gyeonghoeru, dan Hyangwonjeong. Geunjeongjeon adalah gedung utama dimana di sana dilangsungkan paseban agung, dan pertemuan pagi. Di halaman depan, ada tiga jalan setapak dari batu granit. Jalan setapak yang sedikit lebih tinggi di bagian tengah adalah jalan setapak bagi raja, sementara yang lainnya adalah bagi para hadirin. Jagyongjeon adalah tempat di mana Ibunda dari sang raja beristirahat. Tempat ini terkenal dengan dindingnya yang penuh bunga dan Sipjangsaeng gulduk (cerobong asap). Guldduk ini disebut sebagai yang paling indah yang pernah dibuat pada masa pemerintahan Dinasti Joseon, dan dimasukkan dalam daftar Warisan Nasional nomor 810. Gyotajeon adalah wilayah pribadi permaisuri. Tempat ini sangat mempesona karena dinding dan pintu masuk bagian belakangnya langsung menghadap ke Gunung Amisan, dan pemandangan di sini sangat indah dan menawan.
Satu hal yang membuat Gyeongbokgung tampak elegan adalah kolam teratainya, yaitu di Gyeonghoeru dan Hwangwonjeoung. Gyeonghoeru adalah tempat dimana orang-orang terkemuka dari Negara lain bertemu, dan di mana festival-festival istimewa diselenggarakan ketika ada perayaan-perayaan di kerajaan. Hwangwonjeong ada di belakang tempat peristirahatan, dan ada di dalam halaman belakang. Di sini juga ada kolam teratai, tetapi mempunyai nuansa yang lebih feminine jika dibangdingkan dengan yang ada di Gyeonghoeru. Gaya arsitekturnya memanfaatkan pemandangan Gunung Amisan, sehingga menghasilkan pemandangan yang menakjubkan, menjadi contoh yang hebat bagi sturktur bangunan tradisional kerajaan di Korea. Di sana juga terdapat perpustakaan yang dinamakan Sujeongjeon dan ruang kerja raja, yang dinamakan Sajeongjeon. Pada tahun 1910, ketiak perjanjian Korea-Jepang ditandatangani, Jepang meruntuhkan bangunan-bangunan Jeongak di bagian selatan dan membangun Pusat Komando di bagian itu. Sekarang ini, bangunan Jepang tersebut sudah dihilangkan dan bangunan kerajaan masih dalam proses restorasi.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke tempat ini, tiket yang Anda beli untuk mengunjungi istana Gyeongbokgung juga berlaku di Museum Nasional Kerajaan Korea dan Museum Nasional Rakyat Korea. Tempat ini tidak beroperasi pada hari Kamis. Pada hari lain beroperasi dari pukul 09.00 sampai 18.00 (bulan Maret sampai Oktober), dan pukul 09.00 sampai pukul 17.00 (November sampai Januari).

 

 

Gyeongbokgung Palace, Istana Tertua dan Terbesar di Korea Selatan

Setiap negara pasti menyimpan sejarah perdabannya masing-masing karena makna historis serta perjuangan di masa lampau dianggap sebagai harta tak ternilai yang patut untuk dijaga dan dilestarikan. Korea Selatan pun melakukan hal yang sama dengan sisa peradaban mereka di masa lalu. Salah satunya ialah Istana yang terbesar dan tertua dari masa Dinasti Joseon ialah Istana Gyeongbok yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Berdiri sebagai simbol keagungan atas Raja dan rakyat Korea pada masa itu.
Gyeongbok Palace ini pada awalnya dibangun oleh seorang arsitek bernama Jeong Do Jeon pada tahun 1394. Namun datangnya invasi dari 598. dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea.Gyeongbokgung Palace terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan utama dari Istana Gyeongbok ini termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang menjadi harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru yang bertiangkan 48 buah tonggak granit (harta nasional nomor 224) dan juga terdapat kolam bunga teratai di dalamnya.Namun datangnya invasi Jepang ke Korea, Istana ini sempat dihancurkan oleh Jepang di tahun 1911 dan hanya menyisakan 10 bangunan utama. Kemudian Jepang pun membangun kembali sebuah Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk Gubernur Jenderal Korea di depan Ruangan Tahta. Setelahnya, karena keinginan masyarakat Korea yang begitu besar untuk memperbaiki istana maka dilakukanlah rekonstruksi yang melibatkan sekitar 300 arkeolog, mengembalikan bangunan-bangunan bersejarah tersebut.
Gyeongbokgung Palace bukanlah satu-satunya istana yang ada di Korea Selatan. Jika Anda ingin menelusuri jejak peradaban Korea Selatan secara mendetail, Anda bisa membeli tiket sekali jalan seharga 10.000 won. Hanya dengan satu tiket ini Anda bisa memasuki keempat istana yang ada seperti Changdeokgung Palaces (including Huwon, Secret Garden), Changgyeonggung Palace, Deoksugung Palace, Gyeongbokgung Palace ditambah Jongmyo Shrine.

0 komentar: