Perubahan RTRW Bogor Berpotensi Ancam Perekonomian Ibukota
Sementara revisi RTRW Pemda Bogor bahwa hutan lindung seluas 8.745 hektar di kawasan Puncak akan dikonversi menjadi hutan produksi, pemukiman dan perkebunan. Jika revisi tersebut jadi dilaksanakan, maka hutan lindung di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, terancam hilang. Hutan lindung yang akan diubah menjadi hutan produksi mencakup wilayah Cisarua, Mega Mendung, dan sebagian kawasan Ciawi.
Terkait dua penyebab utama teratas, perubahan RTRW Bogor tampaknya pantas untuk ditentang oleh banyak pihak. Seperti dilansir oleh Viva News, berkaca dari kasus banjir besar tahun 2007, dampak bencana alam itu memang sangat mencengangkan. Banjir setidaknya telah merendam 454,8 km2 wilayah Jakarta. Belum lagi 221 km2 kawasan di Tangerang, 250 km2 wilayah Depok, Bogor, dan Bekasi. Luasnya terjangan banjir menyebabkan sekitar 590.407 orang menjadi pengungsi. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 79 orang.
Jika ini tetap berjalan, nampaknya Jakarta dan wilayah-wilayah lain yang bergantung pada kondisi tutupan hutan di wiayah Bogor, nampaknya sudah harus bersiap-siap menerima jutaan kubik limpahan air ke ibukota. Seperti dilansir laporan Swiss Re tadi, kerugian ekonomi dan rusaknya berbagai fasilitas ekonomi nampaknya masih akan terjadi lagi di dalam waktu tak terlalu lama.
SUMBER : http://www.mongabay.co.id/2012/08/07/perubahan-rtrw-bogor-berpotensi-ancam-perekonomian-ibukota/
0 komentar:
Posting Komentar